Jangan sampai, presiden mendatang adalah tokoh yang hanya mengandalkan blusukan, atau tokoh yang memiliki stasiun televisi sehingga bisa kampanye dengan menggunakan jaringan televisinya. Atau, tokoh yang memiliki banyak uang untuk memasang iklan di media massa.
Begitu harapan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring ketika memberikan sambutan dalam Konvensi Media di Hotel Grage Horison, Bengkulu, Sabtu pagi (8/2).
"Jangan sampai media terlihat
manut katut dengan apa yang ada di lapangan," kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
"
Challenge (tantang) capres-capres itu," sambungnya.
Menurut Tifatul, tantangan utama yang sedang dihadapi Indonesia ada di sektor ekonomi. Indonesia punya menjadi negara besar di tahun 2045. Tetapi saat ini ada persoalan ekonomi yang mengkhawatirkan. Ekspor menurun sementara impor meningkat.
"Tanya ke setiap capres itu bagaimana strategi ekonomi yang mereka miliki," kata Tifatul.
Selain persoalan ekonomi, dia mengingatkan, masalah lain yang sedang dihadapi Indonesia adalah konflik komunal yang beberapa di antaranya disebabkan perebutan lahan di sejumlah daerah. Persoalan ini pun harus bisa dijawab sang capres, atau setidaknya sang capres punya strategi untuk menyelesaikan persoalan ini.
Usai memberikan sambutan, Tifatul Sembiring berangkat ke Bandara Fatmawati Soekarno untuk menyambut rombongan Presiden SBY.
[guh]
BERITA TERKAIT: