Presiden SBY menyampaikan hal tersebut dalam pengantar buku setebal 894 halaman yang resmi diluncurkan di ruang Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, malam ini (Jumat, 17/1).
"Buku ini juga saya persembahkan kepada Presiden Indonesia mendatang agar apabila mengalami tantangan, ujian dan cobaan seperti halnya yang saya alami, beliau akan jauh lebih siap," ungkapnya.
Dengan bahasa ringan yang mudah dipahami, buku ini menceritakan bahwa hidup adalah pilihan. Ingin menjadi apa seseorang, pilihan masa depan seperti apa yang diharapkan, pilihan pendekatan dan cara apa untuk mengatasi permasalahan, pilihan sampai mana yang paling tepat memimpin negeri ini ke depan. Karena puncak dari kebebasan adalah bebas untuk memilih.
Presiden berharap semoga pengetahuan dan pengalaman buku ini berguna bagi pembaca. Presiden juga mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Karena membaca berarti proses bergerak dari
reading society, menuju
learning society, menuju
advanced society.Buku ‘Selalu Ada Pilihan’ ditulis sedikit demi sedikit selama lebih dari satu tahun, di sela-sela kesibukan Presiden SBY menjalankan tugas pemerintahan dan kenegaraan di dalam dan luar negeri. Dalam pengantar buku ini, Presiden menegaskan bahwa buku ini bukan memoar dan bukan pula otobiografi.
"Melalui buku ini saya ingin berbagi-bukan menggurui. Untuk memotivasi dan menyemangati, bukan untuk menakut-nakuti. Dengan niat yang baik, saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menjalani kegiatan politik di negeri tercinta ini," jelas Presiden.
"Juga pengalaman dalam mengikuti pemilihan umum legislatif dan pemilihan Presiden, baik di tahun 2004 maupun di tahun 2009. Yang tidak kalah penting adalahjuga apa yang saya rasakan, lakukan dan alami ketika menjalankan tugas sebagai Presiden selama lebih dari 9 tahun ini," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: