"Ini artinya, pemberitaan kasus korupsi menempati porsi sebesar 8,14 % dari seluruh pemberitaan di Indonesia-di luar infotainment. Kondisi ini meningkat dari jumlah pemberitaan korupsi di tahun 2012 yang berada dalam kisaran 107.936 berita, atau sekitar 8.995 pemberitaan/bulan," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, dalam laporan hasil surveinya, Selasa (10/12).
Data itu terungkap dari hasil monitoring yang dilakukan Indonesia Indicator terhadap semua media massa di Indonesia pada 1 Januari 2013 sampai 9 Desember 2013 pukul 16.45 WIB. Monitoring ini dilakukan terkait Hari Anti Korupsi yang diperingati setiap 9 Desember.
Pengumpulan berita ini memanfaatkan tekonologi informasi yang secara real time dan otomatis melacak semua pemberitaan yang diunggah melalui internet, termasuk media sosial dan media cetak yang memiliki versi koran elektronik, dengan pengecualian berita infotainment.
Rustika menjelaskan, sepanjang tahun ini, tidak pernah sepi pemberitaan tentang korupsi di media massa setiap bulannya. Rata-rata terdapat 12.656 pemberitaan per bulan.
"Sebuah frekuensi pemberitaan yang sangat tinggi jika kita membandingkannya dengan pemberitaan lainnya yang juga sangat mendasar-katakanlah misalnya pemberitaan tentang kemiskinan yang hanya mencapai rata-rata 2.724 berita setiap bulannya," jelasnya.
Bulan tertinggi ekspos media soal korupsi terjadi pada bulan Oktober. Yaitu, saat KPK menangkap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Gunung Mas. Pada bulan itu pemberitaan mengenai korupsi melonjak hingga 20.393 pemberitaan.
"Momen krusial juga terjadi di bulan Februari. Setelah penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq karena kasus Sapi Impor, penetapan Anas Urbaningrum menjadi tersangka cukup membuat pemberitaan kasus korupsi meningkat hingga 17.729Â ekspos di bulan Februari," bebernya.
Dari seluruh pemberitaaan mengenai korupsi, 14% adalah tentang korupsi Hambalang, 10% tentang Luthfi Hasan dan Sapi Impor, dan 9% tentang suap MK. "Sementara itu kasus Bank Century dan Simulator Polri masing-masing menempati porsi sebanyak 6%. Dan suap SKK Migas 2%," tandas Rustika.
[zul]
BERITA TERKAIT: