Tapi yang menjadi pertanyaan, kenapa tingkat korupsi terus naik. Bahkan, lembaga Parlemen, dan dua lembaga penegak hukum, Kepolisian dan Kejaksaan menjadi lembaga paling korup, menurut survei Global Barometer.
Demikian disampaikan pegiat anti korupsi, Teten Masduki, dalam acara Youth Election Summit (YES) "Pemilu 2014: Potensi Korupsi dan Gerakan Pemuda" yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia, Depok, (Senin, 9/12). Juga hadir dalam acara tersebut Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Online, Teguh Santosa.
"Karena demokrasi Indonesia dikuasai oleh segelintir orang. Oligarki yang menguasai sumber ekonomi, sumberdaya, jaringan birokrasi, jaringan politik. Sebuah proyek mereka desain sejak dari penyusunan anggaran di parlemen," ungkap Teten menjelaskan.
Karena itu, menurut mantan Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) ini, kalau tidak ada reformasi dan perubahan politik, mustahil persoalan korupsi bisa diselesaikan. "(Karena selama ini) Hukum tidak pernah efektif menghadapi mereka (segelintir orang tersebut)," demikian Teten, yang pernah menjadi Koordinator ICW ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: