Demikian disampaikan Direktur Badan Perlindungan Internasional United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), atau Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Turk, sebagaimana dilansir
New York Times (Sabtu, 30/11).
"Konflik telah menyebabkan anak-anak sangat menderita, baik secara fisik maupun psikologis. Anak-anak telah terluka maupun tewas akibat tembakan, roket, rudal dan puing jatuh," kata Turk.
Turk menyerukan bahwa dunia harus bertindak untuk menyelamatkan anak-anak dari penderitaan dari bencana seperti rasa trauma dan terisolasi.
Keprihatinan UNHCR ini muncul kurang dari seminggu setelah mempelajari hasil penelitian oleh Oxford Research Group, yang mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen dari anak-anak tewas akibat senjata peledak, seperti bom, roket dan artileri.
"Jika kita tidak bergerak cepat, generasi tak berdosa ini akan menjadi korban abadi perang," tandasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: