Meskipun pemerintah DKI mengerahkan segenap upaya, mulai dari normalisasi waduk, pembangunan sumur resapan, dan lain sebagainya untuk mengatasi banjir, namun itu belum cukup. "Peran aktif masyarakat sangat diharapkan untuk mengurai masalah banjir dan macet ini," ujar calon anggota DPD dari Jakarta, Rommy, dalam keterangannya (Minggu, 10/11).
Misalnya, masyarakat sepatutnya tidak membuang sampah sembarangan. Warga juga sebenarnya tidak harus menunggu petugas sampah untuk menyingkirkan sampah tapi bisa membersihkan lingkungan mereka sendiri.
"Atau sebenarnya masyarakat bisa iuran bersama untuk membangun sumur resapan di kawasannya jika memang belum ada. Ini kan persoalan budaya gotong royong dan budaya bersih sebenarnya," ungkap pendiri Civismo Foundation, yayasan pendidikan bagi anak-anak tidak mampu ini.
Sementara soal kemacetan, sambung Rommy, selama proses pembangunan monorel dan MRT, kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sangat membantu untuk mengurai kemacetan di musim penghujan ini.
"Namun, sekali lagi, kesadaran masyarakat, pergeseran budaya, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci untuk bekerjasama menyelesaikan persoalan banjir dan macet," tandas bekas aktivis Ikatan Remaja Muhammadiyah ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: