Kekhawatiran ini disampaikan Ketua Dewan Pers Bagir Manan ketika membuka Bali Media Forum di Melia Bali Hotel, Nusa Dua, Rabu pagi (7/11).
"Sekarang kita sibuk menghadapi Pemilu 2014, dan kita mengkhawatirkan media massa seperti itu (yang dimiliki pemimpin partai politik)," ujarnya.
Bali Media Forum ke-5 yang digelar Dewan Pers bersama Thomson Foundation ini mengambil tema "Etika, Jurnalisme dan Demokrasi: Menghilangkan Kebencian dari Media dan Politik". Puluhan peserta dari sekiatr 26 negara menghadiri konferensi yang digelar bersamaan dengan Bali Demokrasi Forum itu.
Bagir Manan mengatakan bahwa independensi media massa dalam pemilihan umum adalah satu dari sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat secara umum akhir-akhir ini.
Persoalan lain yang juga tak kalah penting adalah intoleransi dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas baik yang berlatar belakang etnisitas maupun agama.
"Di satu sisi kita melihat pembangunan demokrasi yang pesat dan perlindungan terhadap HAM. Tetapi di sisi lain kita masih menemukan intoleransi dan diskriminasi, juga pernyataan-pernyataan yang berisi kebencian," ujar Bagir Manan.
Bagir Manan juga mengatakan ada perubahan yang penting untuk dicermati dari praktik intoleransi dan diskriminasi ini. Biasanya, intoleransi dan diskriminasi dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas.
Namun belakangan, kedua fenomena itu juga terjadi di kalangan kelompok minoritas.
Di Indonesia, contohnya, intoleransi dan diskriminasi tidak dilakukan oleh kelompok mayoritas. Melainkan dilakukan oleh kelompok kecil radikal terhadap kelompok minoritas lain yang dianggap memiliki perbedaan.
[guh]
BERITA TERKAIT: