Menurut Ali Masykur Musa, yang menjadi Chair Person dari WGEA, Indonesia adalah negara Asia pertama dari 3 negara sebelumnya yaitu Belanda, Kanada dan Estonia yang memimpin organisasi ini. Hal ini menunjukan, selain sebuah penghargaan internasional, juga sebagian masa depan dan taanggungjawab penyelamatan lingkungan hidup dunia diserahkan kepada Indonesia.
Hampir di seluruh belahan dunia akhir-akhir ini mengalami
climate change, sehingga bencana alam, tsunami, banjir, dan gempa bumi terjadi. "Hal ini menunjukkan bahwa penyelamatan lingkungan hidup merupakan keniscayaan apabila warga dunia menghendaki tatanan dan eko sistem terjaga dengan baik," ujar Cak Ali, panggilan akrabnya, dalam keterangan persnya yang diterima malam ini.
Bagi Indonesia sendiri, menurut Cak Ali, apabila deforestasi yang setiap tahunnya mencapai 125 ribu Hektar tidak dapat dikendalikan, maka eko sistem Indonesia akan rusak. Akibatnya, ketahanan pangan Indonesia tidak dapat tercapai. "Sebuah ironi apabila Indonesia sebagai negara agraris menjadi pengimport pangan seperti yang terjadi sekarang ini," tegasnya.
Masalah penyelamatan lingkungan hidup adalah tanggung jawab semua warga negara, khususnya para bisnisman yang mengelola sumber daya alam. Sudah saatnya aparat penegak hukum menerapkan tindak pidana kehutanan dan lingkungan. "Merusak lingkungan, berarti menghancurkan masa depan generasi mendatang," pungkasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: