"Sejalan dengan visi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, yang ingin menjadikan Jakarta sebagai kota seni dan festival, kami bertekad menjadikan Pasar Seni Jakarta sebagai ajang festival seni budaya tingkat nasional dan internasional," ujar Ketua IA ITB Jakarta, Hendry Harmen dalam rilisnya (Kamis, 24/10).
Acara ini akan membawa tema "Big Kampoeng" yang merepresentasikan Jakarta sebagai tempat berkumpulnya berbagai budaya (kampung-kampung) dari seluruh penjuru nusantara. Sementara semangat dari pasar seni ini adalah pluralisme.
Untuk tata letak, wilayah Pasar Seni Jakarta ini akan dibagi menjadi empat zona utama, yaitu Zona Angin, Zona Air, Zona Tanah, dan Zona Api. Di Zona Angin, pengunjung akan disambut dengan instalasi layar-layar dan payung-payung melayang. Kemudian akan hadir pesan untuk Jakarta berupa instalasi Hiu Raksasa yang sedang menerkam becak-becak. Antara Zona Angin dan Zona Air, hadir instalasi perahu legendaris Samudra Raksa dengan ukuran yang spektakuler.
"Disini kami akan membangkitkan kebanggaan kita sebagai masyarakat maritim yang kuat sejak nenek moyang dahulu," tambah Hendry.
Zona Air akan menampilkan akuarium raksasa, perpaduan seni dan teknologi. Zona Tanah akan dihiasi dengan instalasi Saung Sawah dan instalasi Vertikultur terbesar yang pernah ada di Indonesia. Sedangkan di Zona Api, akan ditampilkan beragam ketrampilan bangsa dalam menempa besi.
"Tidak hanya itu, beragam hiburan juga akan turut memeriahkan acara tersebut mulai dari atraksi seni "street art", stand umum dan kuliner, panggung hiburan, hingga kompetisi dan pertunjukan pencak silat tradisional betawi," jelas Hendry.
[ysa]
BERITA TERKAIT: