Gerindra Kritik Kenaikan Anggaran Perjalanan Dinas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 22 Oktober 2013, 15:18 WIB
Gerindra Kritik Kenaikan Anggaran Perjalanan Dinas
ilustrasi
rmol news logo Pemerintah hari ini mengumumkan kenaikan anggaran perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian/Lembaga sebesar 33 persen atau Rp 8 triliun dari Rp 24 triliun pada 2013 menjadi Rp 32 triliun pada 2014.

Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Partai Gerindra, Ondy A. Saputra menilai kenaikan tersebut sebagai bentuk pemborosan yang dilakukan oleh Pemerintah.

“Seharusnya anggaran negara digunakan seefisien mungkin, penambahan anggaran untuk perjalanan dinas adalah bentuk pemborosan uang negara,” ujar Ondy dalam keterangan persnya (Selasa, 22/10).

Menurut Ondy, apa yang dihasilkan oleh perjalanan dinas selama ini tak sebanding dengan biaya perjalanan. Karena itu, daripada uang negara dihabiskan untuk perjalanan dinas, lebih baik anggaran negara dialokasikan untuk bidang lain  yang lebih penting seperti untuk pembangunan infrastruktur, maupun peningkatan sarana kesehatan dan pendidikan.

Ondy menambahkan, sejak tahun 2010 tidak ada kader Gerindra yang duduk di instansi pemerintahan maupun legislatif dari berbagai tingkatan yang melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Perjalanan dinas dapat dikurangi dengan pemanfaatan teknologi informasi. Kita dapat mencontoh penggunaan Skype untuk studi banding yang dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),” tutup Ondy. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA