Kecaman ini datang setelah resolusi yang disahkan Majelis Parlemen Dewan Eropa pada Selasa lalu (1/10), mengatakan bahwa praktek sunat merupakan pelanggaran terhadap integritas fisik anak-anak.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan bahwa sunat yang dilakukan anak laki-laki adalah sebuah tradisi kuno bersama di kalangan Yahudi dan Muslim.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, mengatakan bahwa resolusi itu telah membuat noda moral dan menumbuhkan kebencian rasis di Eropa.
"Anggapan praktek tercela dan biadab mengenai tradisi ini (sunat) hanya dikatakan oleh orang yang tidak tahu," kata Pamor sebagaimana dilansir
Times of Israel (Sabtu, 5/10).
Pamor juga menyerukan Majelis Parlemen Dewan Eropa untuk membatalkan larangan tersebut.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: