Endang Tirtana misalnya. Kemarin, calon anggota DPR dari Partai Hanura ini mengunjungi dan berdiskusi dengan masyarakat Jorong Maropen, Kecamatan Mapat Tunggul, Pasaman, Sumatera Barat.
Masyarakat yang bermata pencaharian berkebun karet ini, kepada Endang, mengeluhkan soal buruknya akses jalan yang dilewati anak-anak untuk pergi ke sekolah. Anak-anak setiap hari harus bertarung melewati arus sungai yang sangat deras.
Selain itu, masyarakat juga berkeluh kesah tentang bagaimana upaya meningkatkan produktivitas karet, mendapatkan harga karet yang stabil dan upaya untuk mendapat bibit karet yang unggul.
Memang, untuk mencapai kampung berpenduduk 400 orang ini harus menggunakan perahu kayu kecil menelusuri sungai Sumpu yang terkenal sangat deras dan menakutkan selama kurang lebih 30 menit Makanya, melihat perjuangan warga setempat, Endang memang berdecak kagum.
"Saya sendiri merasakan ketakutan ketika harus melawan arus untuk melewati kembali pulang. Tapi masyarakat terpaksa dihadapkan dengan kondisi semacam ini setiap hari, luar biasa!" ungkap Endang, yang datang bersama caleg DPRD Kabupaten Pasaman Dapil 5, Sulpan.
Karena itu, warga, seperti disampaikan Masmin, menitipkan harapan kepada Endang Tirtana untuk lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil seperti kampung mereka kalau terpilih nanti.
"Terlihat sungguh di dalam tatapan mata mereka untuk bangkit mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Inilah gambaran perjuangan masyarakat kita di daerah terpencil. Dan tentunya fenomena semacam ini banyak di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Mereka adalah warga negara yang wajib untuk kita berikan hak-hak dasarnya. Harus ada dampak positif yang nyata dari 68 tahun kita merdeka," ungkap Endang.
Perjalanan ke Jorong Maropen itu semakin memperkuat tekad Endang Tirtana untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat melalui Pemilu 2014. Apalagi sebagai "anak kampuang" yang lahir dan besar di Padang Balai, Pasaman, Endang mengaku tidak lupa dengan kampung halaman meski meniti karir politik di Jakarta dan mewarnai panggung politik nasional.
"Sebagai orang yang berasal dari masyarakat biasa, saya paham dan bisa merasakan persoalan masyarakat. Ini memperkuat tekad saya untuk memperjuangkan aspirasi mereka agar taraf hidup masyarakat bisa lebih baik lagi," ungkapnya yang dalam kampanye pencalegan memiliki tagline "Piliah Anak Kampuang."
[zul]
BERITA TERKAIT: