Dugaan sementara menyebutkan bahwa kedua korban dibunuh oleh sang suami karena merasa kesal saat ajakan pindah rumahnya ditolak. Hingga kini, polisi masih memburu pelaku pembunuhan sadis itu.
Tim forensik dan identifikasi dari Polres Tasikmalaya melakukan otopsi terhadap Wiwin dan anaknya, Fitri berusia yang masih berusia dua bulan, guna memastikan penyebab kematiannya.
Sebelumnya kedua korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam lubang septic tank di belakang rumahnya di Kampung Budiasih, Bojongkapol, Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya.
Jasad korban ditemukan dengan kondisi berpelukan dan kepala berada di bawah. Saat diperiksa polisi, pada jasad korban temukan ada luka bekas benturan senjata tajam. Selain itu, di pelipis kanan ditemukan ada darah dan pada leher korban ditemukan luka jeratan bekas kabel.
Dugaan sementara, korban tewas akibat dibunuh suaminya. Karena saat polisi ke lokasi mencari suaminya bernama Yaman sudah tidak ada di tempat. Kini suami korban yang sehari-hari membuat bata merah masih diburu polisi.
Sebelum kejadian, korban sempat curhat kepada kakak kandungnya, jika dirinya diajak untuk pindah ke Subang. Tapi korban menolak dan sempat adu mulut. "Saya tidak mau pindah. Di sini saja suami saya sudah galak, apalagi nanti dekat rumahnya," kata Aah, kakak korban, menirukan ucapan korban.
Menurut Kapolsek Bojonggambir, Iptu Budi Rahayu, suami korban sempat dilihat pelaku masuk hutan. Warga pun kini masih mengepung korban dan membuat pagar betis di sekitar hutan. Tidak hanya itu warga juga melakukan pemeriksaan terhadap pengendara mobil dan motor yang tidak dikenal.
Sementara itu hasil otopsi tim forensik ditemukan luka di leher korban Wiwin. Sementara di wajah bayi ada luka di bagian hidung dan bibir.
[ian]
BERITA TERKAIT: