Langkah itu didasari riset internal, tidak ada isu fundamental pada anjloknya harga saham emiten-emiten di pasar modal Indonesia, karena yang terjadi pengaruh imbas regional yang mempengaruhi perilaku investor khususnya
foreign investor.
"Ini
timing yang pas untuk mulai membeli khususnya terhadap saham blue chip," kata Elvyn G Masassya usai menghadiri Halal bi Halal PT Jamsostek dengan jajaran Komisaris, Direksi, Kemenakertrans, Serikat Pekerja dan para mitra di Jakarta, Rabu (21/8).
Elvyn menambahkan, secara umum investasi yang dilakukan PT Jamsostek adalah
longterm investment atau investasi jangka panjang, sehingga dalam berintvestasi membeli saham sangat mencermati
timing.
"Kami mereview saham-saham untuk masuk (membeli) dalam jumlah signifikan," katanya.
Dijelaskannya, sekalipun ada orang membandingkan situasi sekarang dengan tahun 1998, tapi situasinya jauh berbeda. Saat itu cadangan devisa hanya 16 miliar dolar AS, sekarang 90 miliar dolar AS.
"Waktu itu, krisis juga menimpa hampir ke semua negara-negara lain, tapi sekarang ini kan tidak. Kalau ada statement positif yang memastikan langkah-langkah ke depan, pasar akan pulih," imbuhnya.
Seperti diketahui, BEJ menutup perdagangan, Selasa (20/8/) dengan IHSG meluncur tajam 138,535 poin (3,21%) ke level 4.174,983. Saat ini, kata Elvyn, Jamsostek mengelola dana Rp 142 triliun yang bisa dialokasikan 22-25 persen ke pasar saham. "Artinya ruang masuk ke pasar saham masih sangat besar. Kami tak boleh mengatakan berapa besarnya," terangnya.
Ditambahkannya, selain saham, pihaknya juga akan masuk obligasi di
secondary market bagi obligasi yang dianggap relevan. "Saya secara etika tak bisa sebut angka, tapi dari Rp 142 triliun yang dialokasikan buat obligasi bisa sampai 42-46 persen. Kita akan alokasikan ke saham dan obligasi jumlahnya triliunan," terangnya.
Karena itu, Elvyn membantah isu yang menyebutkan PT Jamsostek menjual saham-saham blue chip yang dipegangnya. "Tidak benar isu itu. Jamsostek itu mengelola portofolio dengan mengedepankan nasionalisme,"pungkasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: