Borong Saham Blue Chip, Jamsostek Tambah Triliunan Rupiah Alokasi Portofolio Saham

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 21 Agustus 2013, 15:54 WIB
Borong Saham Blue Chip, Jamsostek Tambah Triliunan Rupiah Alokasi Portofolio Saham
Elvyn G Masassya/net
rmol news logo Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya menegaskan, PT Jamsostek akan menambah portofolio saham dan obligasi dari dana kelolaan yang ada saat ini sebesar Rp 144,6 triliun. Untuk portofolio saham kisarannya 22-25 persen dan obligasi terbuka ruang sampai 46 persen.

Langkah itu didasari riset internal, tidak ada isu fundamental pada anjloknya harga saham emiten-emiten di pasar modal Indonesia, karena yang terjadi pengaruh imbas regional yang mempengaruhi perilaku investor khususnya foreign investor.

"Ini timing yang pas untuk mulai membeli khususnya terhadap saham blue chip," kata Elvyn G Masassya usai menghadiri Halal bi Halal PT Jamsostek dengan jajaran Komisaris, Direksi, Kemenakertrans, Serikat Pekerja dan para mitra di Jakarta, Rabu (21/8).

Elvyn menambahkan, secara umum investasi yang dilakukan PT Jamsostek adalah longterm investment atau investasi jangka panjang, sehingga dalam berintvestasi membeli saham sangat mencermati timing.

"Kami mereview saham-saham untuk masuk (membeli) dalam jumlah signifikan," katanya.

Dijelaskannya, sekalipun ada orang membandingkan situasi sekarang dengan tahun 1998, tapi situasinya jauh berbeda. Saat itu cadangan devisa hanya 16 miliar dolar AS, sekarang 90 miliar dolar AS.

"Waktu itu, krisis juga menimpa hampir ke semua negara-negara lain, tapi sekarang ini kan tidak. Kalau ada statement positif yang memastikan langkah-langkah ke depan, pasar akan pulih," imbuhnya.

Seperti diketahui, BEJ menutup perdagangan, Selasa (20/8/) dengan IHSG meluncur tajam 138,535 poin (3,21%) ke level 4.174,983. Saat ini, kata Elvyn, Jamsostek mengelola dana Rp 142 triliun yang bisa dialokasikan 22-25 persen ke pasar saham. "Artinya ruang masuk ke pasar saham masih sangat besar. Kami tak boleh mengatakan berapa besarnya," terangnya.

Ditambahkannya, selain saham, pihaknya juga akan masuk obligasi di secondary market bagi obligasi yang dianggap relevan. "Saya secara etika tak bisa sebut angka, tapi dari Rp 142 triliun yang dialokasikan buat obligasi bisa sampai 42-46 persen. Kita akan alokasikan ke saham dan obligasi jumlahnya triliunan," terangnya.

Karena itu, Elvyn membantah isu yang menyebutkan PT Jamsostek menjual saham-saham blue chip yang dipegangnya. "Tidak benar isu itu. Jamsostek itu mengelola portofolio dengan mengedepankan nasionalisme,"pungkasnya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA