Hal ini disampaikan Abdel Fattah dalam pidato publiknya pertama sejak terjadi kekerasan antara pasukan keamanan dengan demonstran yang hingga saat ini sudah menewaskan 600 orang.
"Kita tidak akan menahan diri. Kami tidak bisa terus menerima serangan. Kami akan menggunakan kekuatan penuh melawan siapapun yang ingin menghancurkan Mesir," ujarnya seperti dikutip dari Aljazeera, Selasa (20/8).
Dia bersumpah akan menghadapi kekerasan itu.
"Siapa saja yang memikirkan jika kekerasan akan membuat negara ini dan rakyat Mesir akan bertekuk lutut haruslah berpikir ulang. Kami tidak akan diam menghadapi perusakan negeri ini," tambahnya.
"Keinginan rakyat Mesir bebas, mereka bebas memilih siapa saja untuk memimpin mereka, dan kami adalah pelindung dari keinginan itu," imbuhnya.
Abdel Fattah el-Sisi sendiri menjatuhkan Morsi pada 3 Juli 2013 lalu melalui kudeta. Ia menyatakan saat itu sudah tidak bisa lagi menghiraukan protes yang menentang Morsi.
[wid]
BERITA TERKAIT: