Imbauan ini disampaikan Denny JA, pakar riset politik yang memiliki perhatian besar pada persatuan umat.
"Masyarakat membutuhkan kepastian (mengenai Idul Fitri) lebih awal. Pemerintah sudah membuat tanggal merah hari Lebaran dalam kalender yang kita terima sejak 1 januari. Seharusnya pemerintah konsisten. Lagi pula menentukan Lebaran di H-1 setelah Magrib hanya mempertontonkan keterbelakangan umat Islam di era
science," ujarnya kepada redaksi beberapa saat lalu (Jumat, 9/8).
Denny JA mengingatkan bahwa kini adalah era dimana manusia sudah bisa menjelajah antariksa dan komputer telah menyatukan dunia. Menteri Agama harus memperhatikan hal ini sehingga tidak lagi menghamburkan uang rakyat untuk membiayai Sidang Isbat di H-1.
"Bukan hanya uang itu dikeluarkan sia-sia, tapi (Sidang Isbat) juga mempertontonkan kebodohan umat Islam Indonesia di dunia internasional yang sudah bisa memprediksi waktu melalui
science dan teknologi sejak jauh hari," demikian Denny JA.
[guh]
BERITA TERKAIT: