Empat kampus swasta itu adalah Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Bung karno (UBK), Universitas YAI dan Universitas Indonesia (UI). Meski pemerintah sudah mengumumkan kenaikan harga, para mahasiswa ini terus melakukan aksinya.
Mahasiswa UBK bahkan menyerang polisi yang berjaga di depan gedung Megaria, Jalan Diponegoro. Tidak hanya itu masa UBK yang berjumlah puluhan itu juga membakar pos polisi Megaria yang ada di silang jalan Diponegoro dan jalan Cikini Raya.
Sedangkan mahasiswa UKI dan mahasiswa YAI, hanya membakar ban dan terus berorasi menolak kenaikan harga BBM. Tidak ada aksi represif yang dilakukan kedua kampus tersebut.
Hingga kini ketiga kampus yang ada di jalan Diponegoro ini masih berlangsung dan menutup Jalan Diponegoro menuju Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. Tidak ada pengawalan yang ketat dari Kepolisian untuk mengawal aksi tersebut.
Sementara itu, aksi mahasiswa Jayabaya berujung terjadi bentrokan dengan aparat pada pukul 20.30 WIB. Sebelumnya para mahasiswa Jayabaya menutup Jalan Ahmad Yani, Pulo Mas, Jakarta Timur dengan membakar ban bekas.
Mahasiswa bentrok dengan aparat lantaran saat api yang membakar ban akan dipadamkan, ditolak sejumlah mahasiswa. Adu dorong pun tak dapat dihindarkan. Setelah adu dorong, Mahasiswa Jayabaya melempar batu ke arah polisi yang dibalas dengan gas air mata.
Para mahasiswa berhasil dipukul mundur ke dalam kampus. Sementara polisi berusaha merangsek masuk ke dalam kampus untuk mengejar mahasiswa. Namun itu terhalang oleh pintu kampus yang ditutup para mahasiswa.
Hingga saat ini Jalan Ahmad Yani, Pulo Mas, Jakarta Timur telah seteril dari aksi mahasiswa, namun pecahan batu dan botol masih bertebaran di jalan tersebut.
Sedangkan, aksi mahasiswa UI berlangsung damai. Aksi yang berlangsung di pintu Tugu Buku ini membakar keranda mayat bertuliskan Presiden SBY dan Wakilnya, Boediono. Dari aksi tersebut lalu lintas menuju Jakarta macet parah. Minimnya pengawalan, membuat mahasiswa leluasa menjalankan aksinya. Dalam orasinya mahasiswa terus melakukan aksi hingga pukul 22.00 WIB dan mengancam untuk menduduki Istana negara.
[zul]
BERITA TERKAIT: