"Seratus persen (dokumen) ini asli. Saya jamin ini otentik," kata dia kepada media, Rabu malam (29/5).
Akbar yang berhenti sebagai anggota DPR karena pindah partai dari Hanura ke Nasdem mengatakan rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 20 November 2008 pukul 19.00-00.00 sebagai awal masalah Century. Dalam rapat inilah diputuskan Century berdampak sistemik.
"Rapat Dewan Gubernur BI tanggal 30 Oktober, 5, 17, dan 18 November sudah dipenuhi pandangan sistemik padahal belum ada hitungan sistemik. Di dokumen ini hasil hitungan tim internal BI menyebut tidak sistemik, tapi kemudian ditolak Dewan Gubernur BI. Tidak ada alasan sistemik tapi dipaksakan supaya sistemik," bebernya.
"Hasil rapat 20 November missing linknya, analisis dampak sistemik Bank Century memasukkan dampak psikologi pasar. Sementara awalnya tidak ada," sambung dia.
Akbar menegaskan BI sudah tidak jujur karena tidak memberikan dokumen tersebut kepada Pansus Century DPR, yang kemudian merekomendasikan beberapa hal terkait masalah bailout Century.
"BI tidak berikan data aslinya. BI telah melakukan manipulasi data yang mereka buat sendiri kemudian menyerahkannya ke Pansus," imbuh dia.
Selain sudah menyerahkan salinan dokumen kepada Timwas Century, Akbar juga mengatakan berniat memberikannya kepada KPK.
"Mohon diterima KPK," demikian Akbar.
[dem]
BERITA TERKAIT: