Hal itu dikatakannya ketika menjadi pembicara dalam pengajian bulanan PP Muhammadiyah bertajuk "Problematika Pendidikan Nasional dan Solusinya" di Gedung Gakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Jumat malam (3/5).
"Bahwa umat Islam pernah jaya di bidang ilmu pengetahuan itu fakta. Umat Islam tak hanya di Dunia Arab, tapi juga di Eropa. Kemajuan itu sangat membanggakan," jelas Prof. Daoed di hadapan 200-an jamaah persyarikatan Muhammadiyah.
Doktor lulusan Prancis ini menyebut, dunia Eropa mengalami berkah kemajuan ilmu pengetahuan yang dibawa para ilmuwan muslim, melalui Andalusia, Spanyol. Eropa terus mengembangkan pengetahuan itu. Namun demikian, papar dia, di saat Eropa terus memperbaiki diri dengan pengembangan pengetahuan, di sisi lain justru umat Islam di banyak belahan dunia meninggalkan ajaran Al-Quran.
"Dalam Al-Quran itu banyak ayat menganjurkan menuntut ilmu, memberdayakan akal. Bahkan saya mencatat, tak kurang 44 kali kata 'akal' disebut di Quran untuk diberdayakan. Bahkan secara spesifik Surat Al-'Alaq mengisahkan tentang perintah membaca dan belajar. Ini sangat tegas," paparnya.
Sayangnya kini umat Islam justru mengabaikan ajaran tersebut. Dia justru menunjuk betapa Rasulullah tegas minta pada Tuhan untuk ditambahkan ilmu.
"Coba renungkan, betapa Nabi yang sempurna itu minta tambah ilmu, "
Allahummar zuqni ilman", Ya Tuhan, berilah (tambahkan) aku ilmu, bukan minta tambah fulus," katanya yang disambut tawa jamaah.
Secara khusus, mantan Mendikbud yang mengaku sebagai kader Muhammadiyah saat kecil itu pun meminta Persyarikatan Muhammadiyah yang punya banyak lembaga pendidikan, mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan seperti yang diperintahkan Al-Quran.
[zul]
BERITA TERKAIT: