"Saya mengucapkan selamat tinggal kepada Partai Demokrat. Saya resmi dipecat sebagai Pengurus Harian DPP Partai Demokrat," ujarnya kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Senin, 22/4).
"Ini resiko politik yang harus saya terima. Semoga PD tetap mampu meraih hasil maksimal pada Pemilu 2014," sambung dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.
Tak hanya dipecat, kader muda Muhammadiyah ini juga dicoret dari daftar calon anggota legislatif DPR RI dari Demokrat. Padahal dalam penjaringan, namanya masuk nomor urut satu dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII.
Karena itu menurutnya, pemecatan dan pencoretan namanya dari daftar caleg, semakin mempertegas bahwa menjadikan Anas tersangka memang gerakan sistematis, termasuk menyingkirkan loyalis mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut.
"Kasus Anas semakin terlihat politisasinya. Keluarga Nazaruddin banyak yang jadi caleg. Ada apa?" kata Sekretaris Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Jakarta ini mempertanyakan.
[zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: