Demikian dikatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin, dalam diskusi Toleransi untuk Perdamaian Global, di CDCC, Jakarta, Selasa (16/4). Hadir narasumber lainnya Dubes Norwegia, Stig Traavic.
"Tantangan membangun kehidupan yang harmonis dan toleransi kian beragam dan rumit. Namun demikian, saya tetap optimis," ujar Gurubesar Politik Islam UIN Jakarta ini.
Ia beralasan, optimisme terciptanya toleransi itu besar dengan catatan adanya kesadaran kolektif semua pihak akan pentingnya hidup yang damai dan aman, jauh dari kekerasan.
"Sesuatu jika dilandasi rasa optimisme, jalannya akan terasa mudah. Kita tidak boleh pasrah ataupun apatis. Karena itu, kesadaran harus terus kita tumbuhkan di masyarakat," lanjutnya.
Untuk itu, ia berharap masyarakat, khususnya para elit dan tokoh agama, melihat pentingnya toleransi ini sebagai prioritas. Jangan sampai, toleransi semu, yakni toleransi untuk kepentingan kelompok dan politik, yang dibangun.
"Saya tidak ingin hal itu terjadi, karena dampak dan risikonya terlalu besar bagi perjalanan bangsa ini," pungkas Din.
[zul]
BERITA TERKAIT: