Washington Post beberapa saat lalu melaporkan bahwa Maduro unggu dua digit dari Capriles.
Maduro sebelumnya adalah wakil presiden. Ia menjadi presiden sementara setelah Presiden Hugo Chavez meninggal dunia pada 5 Maret lalu. Ia menyebut dirinya sebagai "Anak Chavez". Pemilihan presiden yang digelar kemarin (Minggu, 14/4) adalah pemilihan presiden kedua di negara itu dalam enam bulan terakhir.
Pemilihan presiden sebelumnya digelar bulan Oktober tahun lalu. Hugo Chavez mengalahkan Maduro dalam pemilihan itu. Tak lama setelah kemenangannya, Hugo Chavez dilarikan ke Havana, Kuba, untuk mendapatkan perawatan karena kanker yang dideritanya. Ia bahkan tidak menghadiri pelantikan pada bulan Januari lalu.
Seperti Chavez, Maduro juga berasal dari Partai Sosialis Bersatu. Sementara Capriles yang pernah menjadi gubernur negara bagian Miranda didukung oleh sejumlah partai oposisi. Venezuela merupakan negara Amerika Latin dengan cadangan minyak terbesar, dan merupakan salah satu anggota OPEC.
Sebanyak 18,9 warganegara Venezuela terdaftar sebagai pemilih dalam pilpres ini. Menurut KPU Venezuela sebanyak 68 persen di antaranya menggunakan hak suara hingga pukul 15.00 waktu setempat. Sementara 100 ribu warganegara Venezuela memilih di 88 kantor perwakilan negara itu di luar negeri. Sebanyak 37.681 di antaranya memilih di Amerika Serikat.
KPU Venezuela juga mengatakan bahwa sebanyak 170 orang asing ikut menyaksikan dan mengobrservasi pemilihan.
[dem]
BERITA TERKAIT: