Begitu dikatakan ekonom senior DR. Rizal Ramli dalam kultwit hari ini (Selasa, 9/4).
"Apakah (pemerintah) tidak berani karena mafia setor?" tanya ekonom senior DR. Rizal Ramli dalam kultwitnya hari ini (Selasa, 9/4).
Berikut adalah kultwit Rizal Ramli yang juga pernah jadi Kepala Bulog itu.
Mafia Migas dapatkan keuntungan ±10 trilliun dari impor BBM. Sikat dulu mereka sblm bicara kenaikan harga BBM. Nggak berani krn mafia setor?


Apakah bermoral elite yg terima setoran dari Mafia Migas, kemudian bicara rakyat harus tanggung kenaikan harga BBM?


Salah kaprah. Sebagian besar dari apa yg disebut 'subsidi energi' adalah subsidi thd KKN (Mafia Migas dll) & ineffisiensi, bukan untuk rakyat.


Saran kami ber-ulang2 sejak 8 tahun lalu utk segera bangun Kilang BBM akan turunkan biaya produksi, sehingga 'subsidi' BBM berkurang.


Mari kita semua tolak kenaikan BBM kecuali SBY berani sikat Mafia Migas yg suka setor ke Istana Hitam dan bangun Kilang BBM dalam 2 tahun.


Subsidi listrik nambah 35 triliun/tahun karena salah langkah pakai diesel (30 cent$/MW), kok tidak pakai gas (3 cent$) atau batubara (6 cent$).


Jangan lupa 60 juta pengguna sepeda motor pakai BBM, rakyat menengah bawah. Alasan kuat utk sikat Mafia Migas yg suka setor ke istana hitam.


Kok salah kebijakan/langkah dalam bidang listrik dan energi lain rakyat yg harus tanggung? Tlg belajar kepemimpinan dari DanJen Kopasus.
[dem]
BERITA TERKAIT: