Pemboman terjadi saat seorang muslim Sunni, al-Muthanna Jorani, yang akan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen provinsi sedang melangsungkan kampanye pemilu di kota Baquba pada Sabtu kemarin (6/4) waktu setempat. Jorani sendiri selamat dalam ancaman bom tersebut, tanpa cedera sedikitpun.
"Sebuah granat tangan menargetkan tenda dimana saya berada. Orang-orang segera berlarian ke segala arah. Beberapa detik kemudian, sebuah ledakan terjadi di tenda yang sama," kata salah seorang koban luka, seperti yang dikutip
Reuters (Minggu,
7/4).
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu. Namun diduga bom bunuh diri tersebut untuk mengobarkan pergolakan sektarian di kalangan warga Irak sebelum pemilihan di provinsi Dyala yang dijadwalkan berlangsung pada 20 April.
Ketegangan sektarian dan etnis di Irak meningkat sejak penarikan pasukan Amerika Serikat dari Irak pada Desember 2011.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: