Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa kepada
Rakyat Merdeka Online (Kamis, 4/4) mengungkapkan itu terkait terkuaknya pelaku serangan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, dua pekan lalu.
Penyerangnya adalah anggota TNI AD dari kesatuan Kopassus. Tim Investigasi TNI AD menjelaskan, empat narapidana yang tewas ditembak itu merupakan preman, yang secara sadis, brutal membunuh Serka Heru Santoso, pada beberapa hari sebelumnya.
"Jalan-jalan dan tempat-tempat umum harus bersih dari semua bentuk premanisme yang mengancam harta benda dan nyawa," sambung Daniel.
"Warga harus merasa aman di manapun dan di semua waktu, siang dan malam. Ini saatnya untuk menegaskan kembali komitmen kita kepada
rule of law, kepada tegaknya hukum di negeri ini," demikian Daniel.
[zul]
BERITA TERKAIT: