Heli naas itu tiba di lapangan terbang Mulia sekitar pukul 11.20 WIT dengan membawa BBM jenis oli pesanan Yajasi bersama dua penumpang. Namun kedua penumpang tersebut tidak turun saat berada di lapangan terbang Mulia.
Setelah membongkar muatan, sekitar pukul 11.34 WIT, heli tersebut terbang kembali ke Wamena. Saat terbang dan melintas di kawasan Puncak Senyum (Gurage) ditembak oleh KSB hingga mengenai kaca depan atau kokpit, namun heli tetap terbang dan mendarat di Wamena.
Dandim Puncak Jaya Letkol Inf Jo Sembiring ketika dihubungi mengakui adanya insiden tersebut seraya menambahkan dari laporan yang diterima
"Laporan yang diterima, saat kembali ke Wamena heli terbang tidak melintas melewati rute yang biasa dilalui pesawat-pesawat yang hendak keluar dari Mulia. Heli melintas di kawasan yang selama ini menjadi basis KSB dan rute tersebut tidak pernah dilintasi," kata Letkol Inf Sembiring, seperti diinformasikan kantor berita Antara, Selasa (26/3).
Akibat tembakan yang mengenai kokpit heli milik misionaris itu, sejumlah perusahaan penerbangan membatalkan penerbangannya ke Mulia. Penerbangan Mulia-Wamena, biasanya ditempuh sekitar 50 menit.
[dem]
BERITA TERKAIT: