Bahkan sejak zaman Yunani kuno, Demokrat adalah parpol pertama di dunia yang perolehan suaranya menanjak dari 7 persen menjadi 21 persen hanya dalam waktu lima tahun .
Demikian disampaikan wartawan senior, Budiarto Shambazy, yang menambahkan, "prestasi" Demokrat tersebut sempat mendapat sorotan politikus luar negeri seperti dari Eropa dan Amerika Serikat.
Kini, Demokrat dan SBY yang dua kali menjadi Presiden RI, mendapat bencana karena perolehan suara partai yang ditunjukkan semua hasil survei menurun tajam.
Prahara itu juga tak bisa lepas dari faktor figur SBY sebagai pendiri dan pemersatu partai sekaligus kepala negara. SBY alami kesulitan besar.
"Beliau menderita sindrom periode kedua sebagai presiden, yang pastinya periode kedua jauh lebih sukar," kata jurnalis bersapaan Mas Baz itu dalam diskusi "Efek Anas Makin Panas" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/3).
Dan, ada analisa lainnya.
"Mungkin juga pada periode pertama wakilnya (Jusuf Kalla) sangat kuat. Yang sekarang (Boediono) tidak demikian, malah dikabarkan akan jadi tersangka kasus Century," lanjut dia.
SBY, dalam pengamatannya, juga alami perubahan sifat menjadi lebih tertutup.
"Sekarang tiap kali Beliau jumpa pers, ngga ada tanya jawab. Padahal itu akuntabilitas demokrasi. Dia takut pada begitu banyak pertanyaan yang semakin menurunkan legitimasi Beliau," katanya.
[ald]
BERITA TERKAIT: