Lembaga yang melakukan survei seperti ini dicurigai hanya mementingkan pesanan dan bayaran daripada pendidikan politik bagi masyarakat untuk menopang demokrasi.
Demikian antara lain keresahan Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Akhmad Gojali Harahap yang disampaikan kepada redaksi.
Dalam survei yang dikhawatirkannya abal-abal itu, partai Islam dan partai yang berbasis massa umat Muslim seringkali dikorbankan dan dipojokkan.
"Namun demikian partai Islam dan partai yang berbasis massa umat Muslim tidak akan terpengaruh lembaga survei yang terkesan melakukan politik belah bambu, yang di satu sisi mengangkat salah satu partai, tapi di sisi lain memojokkan atau menginjak partai yang lain," ujarnya.
Akhmad Gojali mengatakan bahwa semua partai punya strategi untuk mendapatkan dukungan dari publik. Apalagi PPP partai yang sudah berkali-kali mengikuti pemilu. Berbagai survei yang memperlihatkan elektabilitas PPP melemah sebenarnya tidak sesuai dengan fakta.
Akhmad Gojali juga berharap Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) segera membuat aturan terhadap lembaga survei agar tidak "semraut" seperti yang sekarang.
[dem]
BERITA TERKAIT: