Arbi Sanit: Presiden SBY Doyan Putar Lagu Lama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 21 Januari 2013, 18:08 WIB
Arbi Sanit: Presiden SBY Doyan Putar Lagu Lama
ist
rmol news logo Presiden SBY senang memakai "lagu lama" untuk menutupi kelemahannya. Lagu lama Presiden itu lebih terdengar sebagai keluhan yang tak berujung.

Pengamat politik senior, Arbi Sanit, mengeritik kuliah umum SBY yang disampaikannya dalam Indonesia Democracy Outlook yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta (Selasa, 15/1).

Saat itu, Presiden SBY menyatakan dalam dunia demokrasi biasa terjadi antara dua pilihan; orangnya kuat atau sistemnya yang kuat. Dalam perspektif negatif, orang kuat (strong man) tidak kompatibel dengan kehidupan demokrasi. SBY mengatakan bahwa ia lebih setuju membangun sistem dan institusi yang kuat daripada melahirkan orang yang kuat

Menurut Arbi, SBY menyadari kedua-duanya sangat penting, baik sistem maupun kekuatan pemimpinnya. Nyatanya, di kedua bidang itu dia gagal membangun selama hampir dua periode menjabat.

"Dia mengerti kebutuhan itu. Butuh lama sekali untuknya membangun kepemimpinan dan dia juga tak bisa membangun sistem. Lihat sistem di parpolnya saja hancur-hancuran. Lihat saja, di bawah pemerintahannya sistem presidensial gagal, banyak pelanggaran UUD, diam saja dia," ucap Arbi Sanit kepada Rakyat Merdeka Online, Senin petang (21/1).  

Seharusnya, saat menyampaikan kuliah umum itu SBY akui saja dia telah gagal membangun kedua hal yang sama pentingnya tersebut.

"Tapi, lagu lama yang dia putar lagi, penyakit itu sudah lama dan dia pelakunya. Seakan dia merdu nyanyinya. Harusnya ngaku, kepemimpinan saya ngga benar dan sistem ngga benar. Sistem koalisi gagal, sistem presidensial gagal," protes Arbi. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA