Aktivis Pemuda Cinta Tanah Air (Pecat) Yosef Rizal meninggal dunia siang tadi sekitar pukul 13.55 WIB (Sabtu, 20/10) di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur setelah diisolasi di ruang ICU sejak dua hari lalu.
Yosef yang juga pegiat di Indonesia Democracy Monitor (Indemo) meninggal dunia karena menderita penyakit infeksi paru-paru.
"Yosep mengidap infeksi paru-paru kronis sudah lebih 3 tahun terakhir ini," jelas aktivis Indemo Amir Husin Daulay dalam blackberry messenger (BBM) berantai petang ini.
"Diperparah karena tidak mau dirawat intensif, dan minum obat yang "tidak tertib/konsisten". Terlambat diketahui kemudian, dari test darah: Yosep cenderung keracunan kimia obat akibat 'minum obat ngacak'," sambung Husin Daulay dalam BBM-nya.
Dalam BBM itu juga ditulis perbincangan Yosep dengan ibunda yang menemaninya sebelum meninggal dunia. "Sampaikan maaf atas segala kesalahan saya pada kawan semua. Mohon doakan saya...," kata Yosef lirih kepada ibunya.
Ibundanya pun menyahut. "Ya,....supaya khusnul khotimah," timpal Ibundanya yang mendampingi Jumat kemarin, seperti dikutip dari BBM berantai itu.
Disebutkan, saat ini keluarga sedang musyawarah soal dimana dan kapan Yosep akan dimakamkan. Yosep berasal dari Kampung Tejalaya, Desa Remak RT02/RW 09, Salabintana, Sukabumi.
Di kalangan aktivis Yosef Rizal memang cukup terkenal. Terutama keberaniannya menentang pemerintahan SBY-Boediono.
Dia menjadi bahan pembicaraan setelah membawa seekor kerbau ke Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada 28 Januari 2010 lalu dalam unjuk rasa besar-besaran masyarakat terkait 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono. Di kerbau yang ia bawa itu terdapat foto SBY dan tulisan dengan cat putih "SiBuYa." [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: