Hal itu disampaikan Penanggung Jawab Fungsi Pensosbud KBRI di Nairobi, Riando Sembiring, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat yang lalu (Selasa, 4/9).
"Format acara dikemas dalam bentuk bazar makanan dengan menampilkan sekitar 20 booth, dan dari Indonesia ada empat booth makanan dan satu booth produk batik dan kerajinan tangan," ujar Riando Sembiring.
Dijelaskannya pula, dalam acara yang berlangsung sehari penuh itu pada Minggu lalu itu (2/9), perwakilan Thailand membuka lima booth makanan, Filipina tiga booth makanan dan dua booth kerajinan tangan, Malaysia tiga booth makanan, sementara perwakilan Vietnam membuka satu booth makanan dan satu booth khusus minuman.
"Selain makanan dan minuman, acara juga diisi dengan penampilan berbagai tarian dan pertunjukan budaya dari Indonesia, Thailand dan Filipina. Dan dari Indonesia menampilkan 2 tarian tradisional yaitu Tari Pendet, Bali dan Tari Merak, Sunda yang dibawakan oleh anak-anak keluarga besar KBRI di Nairobi," jelas Riando Sembiring yang akrab disapa Ando.
Acara ASEAN Food Festival 2012 yang menyajikan lebih dari 50 jenis panganan khas masing-masing negara ini berlangsung sangat meriah karena dihadiri lebih dari 500 orang yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari diplomat, staf kantor PBB, masyarakat ASEAN di Nairobi, dan undangan-undangan lainnya.
"Makanan khas Indonesia seperti sate, empek-empek, siomay, martabak, klepon, baso, dan lain-lainnya sangat diminati oleh pengunjung yang hadir," ungkap Ando dengan bangganya. [ysa]
BERITA TERKAIT: