Dia meminta warga tidak cuma melihat dari sisi negatif, apalagi bertujuan menjatuhkan pihak lain. Dia menilai, jika melihat dengan objektif, justru lebih banyak sisi positif dari hal-hal yang kerap dipandang negatif.
"Siapa yang tidak tahu masalah kemacetan di Jakarta? Kemacetan kalau dilihat dari sisi negatif memang buruk karena menyebabkan biaya ekonomi menjadi lebih tinggi dan lainnya. Tapi kalau mau jujur, dan kita berpikiran positif, kemacetan justru bisa diartikan berkah untuk warga Jakarta," kata Nachrowi Ramli dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan, Senin (3/9).
Dengan gamblang dia mencontohkan bagaimana sebaiknya memandang kemacetan dari sisi positif. Banyak faktor yang menjadi penyebab kemacetan. Salah satunya adalah pertambahan jumlah jalan yang tidak sebanding dengan pertambahan kendaraan bermotor.
"Aspek positif yang pertama dari kemacetan adalah semakin banyak warga Jakarta yang memiliki kehidupan yang baik sehingga mampu memiliki kendaraan bermotor. Artinya juga, kondisi ekonomi, politik, keamanan dan lain-lainnya baik. Sisi ini yang selama ini tidak pernah dilihat masyarakat," tambahnya.
Kemacetan, menurut eks petinggi TNI bersapaan Bang Nara itu, juga terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat untuk berbagai kegiatan, mulai dari bekerja, sekadar jalan-jalan dan lain sebagainya. Mobilitas masyarakat yang tinggi ini juga menandakan bahwa kehidupan itu berjalan baik.
"Kehidupan berjalan artinya harus didukung lagi oleh situasi dari berbagai aspek yang kondusif. Kan tidak mungkin ada orang keluar rumah kalau situasinya tidak aman misalnya. Tidak mungkin orang pergi bekerja dan menggunakan sarana transportasi dan infrastrukurnya kalau ekonomi tidak bergeliat? Ini juga yang kerap tidak dilihat orang," ungkapnya.
Kemacetan, tambah Mantan Kepala Badan Sandi Negara ini lagi, juga disebabkan karena maraknya pembangunan di Jakarta. Dirinya pun mencontohkan bagaimana pembangunan pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, perumahan dan lainnya.
Tidak mungkin orang membangun kalau situasi tidak kondusif. Pembangunan perumahan juga demikian, membuat lahan yang tadinya tidak digunakan, menjadi lebih bermanfaat.
Dia terangkan, pembangunan ini berdampak bukan hanya bagi warga Jakarta. Banyak orang yang bekerja di Jakarta, namun tinggal di perumahan di daerah penyangga. Daerah penyangga ini pun bergeliat. Banyak tenaga kerja yang terserap misalnya untuk pegawai mall.
[ald]
BERITA TERKAIT: