"Inilah kebuntuan demokrasi kita. Mekanisme penjaringan oleh partai-partai hanya memunculkan kadernya sendiri. Masyarakat kehilangan harapan untuk bisa punya calon-calon alternatif," ujar pakar politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Sabtu, 1/9).
Menurutnya, saat ini ada banyak figur alternatif yang punya kemampuan dan layak diusung sebagai Capres. Antara lain Dahlan Iskan, DR Rizal Ramli dan Sri Mulyani. Tapi, partai politik terutama partai yang punya kursi di Parlemen bersikap tidak kompromistis terhadap tokoh-tokoh alternatif tersebut padahal masyarakat dan media massa mewacanakan hal itu.
"Partai-partai politik tidak mau membuka diri," imbuhnya.
Partai politik, katanya, selalu memajukan alasan klasik. Misalnya, untuk apa susah-susah mengusung calon yang tidak berkeringat membesarkan partai mereka. Di lain sisi, mereka juga beralasan punya platform dan ideologi yang mereka klaim tidak dimiliki tokoh-tokoh alternatif tersebut.
"Kesulitannya di situ, logika partai tidak sama dengan logika masyarakat," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: