Mega: Jelek-jelek Gini Saya Pernah Jadi Presiden

Pidato Itu Harus Sesuai dengan Fakta Lapangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 17 Agustus 2012, 15:33 WIB
Mega: Jelek-jelek Gini Saya Pernah Jadi Presiden
mega/ist
rmol news logo Seharusnya, seorang Presiden menyampaikan pidato kenegaraan sesuai dengan fakta lapangan. Dan dalam pidato tersebut. Presiden harus meminta masukan dari para menterinya.

Demikian disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/8).

"Walau jelek-jelek begini, saya kan pernah jadi Presiden. Dan saat mau pidato tahunan, salah satu acuan pada waktu saya, saya bertanya pada menteri-menteri saya. Kalaupun kita bisa membuat pidato apa yang kita mau., yang penting adalah, apa yang kita sampaikan harus realistis di lapangan," ujar putri sulung Bung Karno ini.

"Sekarang, istilahnya pencapaian (ekonomi), biasanya disebut pertumbuhan, masa statistik direkayasa. Saja pernah belajar statistik, bisa saja diubah-ubah," imbuhnya.

Salah satu cara melihat data statistik direkayasa sangat mudah. Bandingkan data pertumbuhan dengan kondisi lapangan. "Jangan dilihat di kota, tapi seluruh di negeri ini," tambahnya

Kalau pertumbuhan ekonomi baik, maka Indonesia tidak mengimpor secara berlebihan. [arp]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA