"Pada putaran kedua Pilkada DKI, Golkar jelas terbelah. Pihak Ical dukung Foke-Nara, sementara JK dan beberapa tokoh Golkar secara pribadi dukung Jokowi-Ahok," kata politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, kepada
Rakyat Merdeka Online, Senin (6/8).
Menurut dia, meski JK bukan pengurus Golkar lagi, tapi kenyatanyaannya adalah JK lebih berpengaruh di internal partai maupun di mata masyarakat dibanding Ical. Apakah Ical akan berani menegur sikap JK itu?
"Soalnya ketokohan JK lebih berbobot daripada Ical," kata Bintang.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu tegaskan bahwa figur Ical belum berakar di Golkar, apalagi di masyarakat. Malah citranya di masyarakat sangat negatif karena terstigma kasus lumpur Lapindo dan kasus pajak Gayus Tambunan.
Stigma negatif itulah yg membuat Ical tersandera dan dia juga menyandera Golkar.
Putaran kedua Pilkada DKI akan mempertaruhkan nama Ical. Kalau Foke-Nara kalah, maka Ical akan kena getahnya di Pilpres 2014.
"JK itu bukan tandingan Ical, itu hal yang sudah pasti. Dengan mendukung Jokowi, itu
artinya JK dan kawan-kawan tidak mendukung Ical," ungkap wartawan senior itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: