HTI: Muslim Rohingya Dibantai, Mengapa SBY Diam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Minggu, 05 Agustus 2012, 12:16 WIB
HTI: Muslim Rohingya Dibantai, Mengapa SBY Diam
ismail yusanto/ist
rmol news logo . Setelah berunjukrasa di Kedutaan Besar Myanmar pada Jumat lalu (3/8) lalu,  puluhan ribu massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kembali berunjuk rasa dengan di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta (Minggu, 5/8).

Dengan bendera kebanggaan warna hitam dengan tulisan Lailahaillah, mereka mengibarkan bendera tersebut dan memajangkan spanduk. Salah satu sapnduk itu bertulisan, "Muslim Rohingya Dibantai, SBY (Penguasa Muslim Terbesar) Mengapa Diam?".

Mereka pun kembali mengutuk keras pembantaian yang dilakukan ekstrimis yang didukung pemerintahan Burma. Mereka juga mendesak pemerintahan Burma menghentikan tindakan biadabnya.

"Hari ini hampir di semua penjuru Indonesia, kita melakukan aksi," ujar Jurubicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto, di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu, (5/8)

Selain itu, ungkap Ismalin, Presiden SBY sebagai penguasa muslim terbesar di dunia juga semestinya menggalang suara kepada negara lain, sperti negara-nagara OKI bahkan PBB untuk mengirim pasukan. "Harus ada kekuatan efektif, SBY juga jangan prihatin saja," tegasnya.

HTI mendapat kabar, lanjut Isamil, kalau Presiden SBY sudah melayangkan surat kepada merintahan Myanmar. "Surat tidak cukup, harus ada tindakan diplomasi atau gerakan langsung dengan mengirim pasukan," ungkapnya

"Kami juga ingin menunjukkan, Umat islam di Indonesia tidak diam, juga menunjukkan ke muslim Rohingya bahwa mereka tidak sendiri," demikian Isamil. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA