Rakyat Tak Akan Lagi Tergiur Janji Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 28 Juli 2012, 19:35 WIB
Rakyat Tak Akan Lagi Tergiur Janji Politik
martin hutabarat/ist
rmol news logo Situasi politik nasional sekarang terasa tidak sehat. Ada jarak yang tajam antara elite-elite politik dengan rakyat banyak.

Menurut anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, hal itu menyebabkan rakyat sering tidak menuruti apa yang dianjurkan oleh elite-elite politiknya. Rakyat cenderung tidak percaya termasuk pada partai-partai politik.

"Kalaupun ada yang dipercaya sekarang ini, terbatas pada figur seseorang saja, yang dianggap memiliki rekam jejak yang baik. Kondisi seperti ini sebenarnya tidak baik, karena menciderai demokrasi itu sendiri," ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu malam (28/7).

Salah satu faktor penyebab hilangnya kepercayaan rakyat terhadap partai politik sekarang adalah karena banyaknya kader parpol di DPR/DPRD yang ditangkapi KPK karena terlibat korupsi. Anggota-anggota DPR ini banyak yang berkongkalikong dengan menteri dan pejabat pemerintah, bahkan BUMN, untuk menggerogoti uang negara.

Situasi itu diperparah oleh fakta bahwa lebih dari setengah pejabat negara seperti Gubernur, Bupati dan Walikota di Indonesia tersangkut kasus korupsi.

Presiden SBY sendiri sudah pernah melontarkan kekecewaannya atas banyaknya kongkalikong ini. Akibatnya, ujar dia, pada Pemilu 2014 mungkin akan lebih banyak orang menjadi golput seperti Pilkada DKI yang lalu mencapai kurang lebih 35 persen.

"Saya memperkirakan pada Pemilu 2014 aspirasi politik rakyat pun sudah berubah. Rakyat tidak mudah tergiur pada janji politik lagi. Rakyat akan lebih cenderung memilih tokoh atau figur daripada partai," ungkapnya.

Andaikata pun rakyat memilih partai, rakyat akan memilih partai yang bersih dan berkomitmen untuk memberantas korupsi.

"Partai yang bersih dan anti korupsi inilah yang berpotensi menjadi pemenang Pemilu 2014," pungkasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA