"Itu target yang tidak realistis. Cuma halusinasi," kata Wakil Ketua DPW PAN Jakarta, Sugiyanto kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Sabtu, 21/7).
Menurutnya, suara Joko Widodo-Basuki Purnama mentok di 42 persen seperti yang diperoleh pada putaran pertama kemarin. Suaranya tidak mungkin sampai 80 persen sebab itu diperoleh dari suara "asli" yang hanya sekitar 20 persen, ditambah
floating mess yang 90 persennya mengalir ke mereka.
"90 persen suara mengambang lari ke Jokowi karena trend. Tapi itu sudah maksimal," katanya.
Untuk putaran kedua, katanya, yang penting adalah suara dari PKS sebesar 11 persen, Golkar+PPP 5 persen, karena itu adalah suara riil partai.
"Suara PKS, Golkar dan PPP bukan suara mengambang. Ini suara yang tergantung keputusan partai akan mengalihkannya ke mana. Tapi tetap saja, kalaupun suara tiga partai ini mengalir ke Jokowi, maka suara yang diperoleh hanya 58 persen," katanya.
"Dengan hitung-hitungan itu, target 80 persen benar-benar ngawur," tandas dia.
[dem]
BERITA TERKAIT: