Ditunggu, Ketegasan Priyo Budi Santoso Bersihkan Noda di MKGR

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 17 Juli 2012, 07:06 WIB
Ditunggu, Ketegasan Priyo Budi Santoso Bersihkan Noda di MKGR
priyo budi/ist
RMOL. Ormas MKGR, salah satu ormas pendiri Partai Golkar bersama Soksi dan Kosgoro yang dikenal dengan nama Ormas Tri Karya, terkena imbas jelek pemberitaan korupsi yang memalukan. Pasalnya, Wakil Ketua Umum Ormas MKGR yang juga anggota DPR RI Komisi VIII dari Fraksi Golkar, Zulkarnain Djabar, telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus pengadaan Al Quran.

Celakanya, bersama Zulkarnain Djabar ikut pula tersangka putranya Dendy Prasetia Zulkarnain Djabar yang dikenal sebagai Sekjen Generasi Muda (Gema MKGR) bersama Bendahara Umum Ormas MKGR. Terakhir, ikut pula terseret dalam kasus korupsi Al Quran, yaitu Ketua Umum Gema MKGR, Fahd Arafiq, yang sebelumnya telah menjadi tersangka dalam kasus Wa Ode Nurhayati, anggota Banggar DPR RI dari fraksi PAN dalam kasus DPID.
               
Mengetahui organisasi mereka diguncang badai korupsi yang menghebohkan, sejumlah tokoh ormas MKGR, baik yang ada di Jakarta maupun di daerah-daerah merasa malu dan kecewa. Mereka ramai-ramai mendesak Priyo Budi Santoso segera memecat kader yang bermasalah. Priyo yang menjabat Wakil Ketua DPR RI dari farksi Partai Golkar adalah Ketua Umum Ormas MKGR yang telah dua priode memegang jabatan.
              
Namun, sampai saat ini gugatan dan desakan para tokoh Ormas MKGR belum ditanggapi dengan serius oleh Priyo Budi Santoso. Entah apa sebabnya sehingga belum ada pernyataan resmi darinya.
              
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR, Zainal Bintang, membenarkan adanya reaksi keras dan desakan dari sejumlah tokoh senior dari seluruh Indonesia, yang marah akibat ulah sejumlah kadernya yang terlibat kasus korupsi. Bintang mengakui, banyak menerima keluhan dan desakan dari tokoh senior Ormas MKGR, baik di Jakarta maupun dari hampir seluruh Indonesia.

"Bahkan mereka marah besar dan malu," kata Bintang dalam penjelasan persnya, Senin malam (16/7).
              
Pengaduan dan desakan itu banyak ditujukan kepada Bintang, karena dia dikenal pernah tampil sebagai tokoh "Penyelamat MKGR", yang dikenal dengan nama "Komite Penyelamat Nasional" (KNP) MKGR ketika MKGR terpecah menjadi Partai MKGR, tidak lama setelah tumbangnya Soeharto. Namun, Bintang dan kawan-kawan, termasuk Zulkarnain Djabar, yang bersikukuh menolak MKGR menjadi partai, dan menyatakan tetap setia kepada Golkar.
              
Ditanyakan bentuk tindakan yang akan diambil terhadap kader yang bermasalah, Bintang mengatakan hal ini baru mau dirumuskan dalam rapat Dewan Pertimbangan Ormas MKGR secepatnya.

Bintang tidak mau memberi komentar atas rumor yang menyebutkan keterlibatan Priyo Budi Santoso dalam kasus kader MKGR. Bahkan disebut-sebut bahwa Priyo Budi Santoso sedang dibidik KPK. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA