Pulang Kampung, Nono Sampono Sowan ke Kiai Alawy dan Ziarah ke Makam Gus Dur

Jumat, 22 Juni 2012, 18:18 WIB
Pulang Kampung, Nono Sampono Sowan ke Kiai Alawy dan Ziarah ke Makam Gus Dur
Nono Sampono-KH Alawy Muhammad
rmol news logo Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Nono Sampono bertemu ulama kharismatik NU, KH Alawy Muhammad, di Pondok Pesantren At-Thoriqi, Karongan, Sampang, belum lama ini.

Maksud kedatangan Nono Sampono ke Kiai Alawy adalah untuk meminta doa restu atas pencalonannya sebagai Wakil Gubernur DKI. Nono mengatakan, sebagai putra asli Madura, ia memerlukan restu ulama Madura untuk memimpin Jakarta. Restu kiai akan membuatnya mantap memipin Jakarta bersama Calon Gubernur Alex Noerdin.

"Saya orang NU yang berasal dari Madura. Maka ketika mau mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI, saya harus minta restu kiai. Apalagi, Kiai Alawy selama ini dikenal sebagai ulama sepuh NU yang kharismatik," katanya, dalam rilis yang diterima (Jumat, 22/6).

Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan minta restu kiai, diharapkan segala tugasnya sebagai pemimpin di Jakarta menjadi mudah. Apalagi, Jakarta kini sedang menghadapi banyak masalah yang harus diselesaikan.

"Dengan doa kiai, semoga Allah memberikan kemudahan, saat pemilukada berlangsung hingga terpilih dan menjalankan tugas sehari-hari," jelasnya.

Usai bertemua Kiai Alawy, saat itu, Nono berziarah ke makam Syeh Muhammad Kholil Bangkalan. Di kalangan NU, Kiai Kholil dikenal sebagai guru dan panutan para ulama NU pada awal masa berdirinya ormas terbesar di Indonesia tersebut.

Selanjutnya, Nono berziarah ke makam Sunan Drajat di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur. "Sebagai orang NU, saya selalu menjaga tradisi berziarah ke malam para wali dan ulama," akunya.

Dari Lamongan, Nono ke Jombang untuk berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jatim. Nono yang lama malang melintang di dunia tentara, mengaku mengagumi Gus Dur sebagai ulama dan guru bangsa dikenal luas di penjuru dunia.

"Gus Dur adalah ulama dan tokoh besar yang pernah dimiliki bangsa ini. Pemikiran dan gerakannya tentang kebangsaan sungguh luar biasa, dan membuat dunia mengaguminya, termasuk saya. Jasa beliu sangat besar untuk bangsa ini," kata Nono.

Apalagi, kata Nono, ketika Gus Dur menjadi Presiden RI, ia punya hubungan yang cukup dekat dengan cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari tersebut. "Apalagi saya pernah mendampingi beliau sebagai Wakil Komandan Paspampres, saat beliau menjabat sebagai Presiden," demikian Nono, yang diusung Golkar, PPP, dan PDS ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA