Pemilihan presiden tahun 2014 yang akan datang sepatutnya diikuti oleh kandidat-kandidat yang memiliki prestasi dalam pemerintahan. Jangan sampai Pilpres 2014 yang diharapkan dapat menjadi pintu masuk ke arah Indonesia yang lebih baik diikuti oleh kandidat presiden dan kandidat wakil presiden yang itu-itu saja. Demikian antara lain disampaikan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS) Denny Tewu dalam keterangan yang diterima redaksi Kamis malam (20/6). Jangan sampai, harapnya, arena Pilpres 2014 diramaikan kandidat daur ulang seakan Indonesia tidak punya kader lain yang jauh lebih baik.
Dengan demikian, Denny meminta agar partai politik mau membuka diri untuk kandidat-kandidat lain yang berpengalaman dan terbukti berhasil tersebut. Dia juga mengatakan, syarat pencalonan presiden dan wakil presiden juga harus dilonggarkan agar kandidat-kandidat lain memiliki peluang.
"Dengan PT yang kecil, maka partai kecil dan menengah bisa mengusung calonnya, dan tentu saja rakyat juga menjadi banyak pilihan. Jangan lupa, SBY itu awalnya diusung Partai Demokrat yang hanya memperoleh tujuh persen," katanya lagi.
Di antara yang patut diberi kesempatan untuk bertarung dalam pemilihan presiden, menurut Denny, adalah kepala daerah yang berperestasi. Dia mencontohkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih dan Bupati Kutai Irsan Noor yang juga memimpin Asosiasi Kabupaten Indonesia, sebagai kepala daerah yang sukses dan layak memimpin secara nasional.
"Mereka adalah tokoh-tokoh daerah yang berkualitas dan telah teruji. Mereka nasionalis serta memiliki kepedulian tinggi memajukan bangsa. Siapa bilang Indonesia kekurangan pemimpin," kata Denny lagi.
Hal senada juga disampaikan pakar hukum tata negara Irman Putra Sidin.
"Sangat banyak kepala daerah yang berhasil di daerahnya dan mumpuni untuk maju di pilpres. Tinggal persoalan kedewasaan partai politik untuk menyaring mereka dan jangan hanya mengusung kadernya sendiri ataupun ketua umumnya," katanya. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: