Demikian disampaikan politisi PDI Perjuangan, Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin, beberapa waktu lalu (Minggu, 17/6). Hal itu baik agar rakyat tahu partai mana saja yang kotor dan partai mana yang bersih. Sayangnya, ada kesalahan fatal SBY.
"Tanpa penjelasan yang rinci, maka pidato itu patut dipertanyakan oleh kita semua. Pada tataran arus bawah, data yang disampaikan SBY telah menimbulkan saling ejek dan saling curiga," terang mantan Sekretaris Militer Presiden itu.
Karena itu, dia meminta SBY transparan menjelaskan kepada publik rincian data tersebut. Baik soal sumber data itu, teknik atau cara menghitungnya, dan partai mana saja yang dia maksud.
"Kalau tidak dijelaskan dengan rinci kepada publik, maka SBY yang notabene kepala negara dapat dianggap sebagai orang yang telah mendapat data yang salah dan telah menyebarkan kabar bohong dan mengumbar fitnah untuk mengadu domba rakyat," tuturnya.
Menurut dia, DPR seharusnya segera meminta klarifikasi kepada presiden agar masalah ini dapat dijelaskan kepada publik dengan baik.
[ysa]
BERITA TERKAIT: