Berikut Deret Kesibukan SBY di Amerika Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 15 Juni 2012, 14:03 WIB
Berikut Deret Kesibukan SBY di Amerika Selatan
RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa saat lagi akan terbang ke Los Cabos, Meksiko, Amerika Selatan, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-7.

Kegiatan itu akan berlangsung pada 17 hingga 19 Juni. Selepas dari Meksiko, SBY bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri KTT Rio+20, United Nations Conference on Sustainable Development, (20 Juni). Ibu Negara Ani Yudhoyono yang sedang menjalani pengobatan penyakit saraf di Amerika Serikat direncanakan mengikuti agenda tersebut. Dari Brasil, SBY akan menuju ke Quito, Ekuador (22-23 Juni), untuk kunjungan kenegaraan.

Dalam jumpa persnya sebelum bertolak di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, beberapa saat lalu (Jumat siang, 15/6), SBY menyatakan, pertemuan puncak G20 ini sangat penting mengingat situasi perekenomian global belum pulih benar dari krisis. Terutama krisis di zona Eropa yang semakin parah. Sementara, ekonomi di negara emerging (kekuatan baru muncul) menemui masalah baru, misalnya Tiongkok, India dan Brazil.

"Fokus di Los Cabos akan mencakup dua hal itu sekaligus cari solusi bersama dan global untuk selamatkan perekomomian global," ujar SBY yang didampingi jajaran kabinet saat menyampaikan pernyataan resmi.

Paling tidak ada empat agenda di Meksiko. Pertama, membahas upaya menjaga ekonomi global yang sehat sekaligus pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Indonesia akan berkontribusi karena ekonomi nasionalnya berada di tingkat paling tinggi dibanding negara lain, baik dari segi pasar domestik dan pertumbuhan kelas menengahnya.

Kedua, membahas agenda penting membangun arstitektur perekonomian dunia. Ketiga, membicarakan isu pembangunan dan kerawanan krisis pangan. Isu itu, terang SBY, jadi perhatian Indonesia. Sedang dipikirkan bentuk kerjasama yang efektif agar pembangunan berkelanjutan, terwujud ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur.

Terakhir adalah isu perdagangan, penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Indonesia ikut terlibat menjaga ekonomi global tidak merosot.

"Saat ini negara yang unggul di perdagangan mulai menurun. Kita harus jaga agar international trade ini bisa menjaga pertumbuhan yang kita anggap layak," kata SBY.

Kesempatan di Amerika Selatan itu akan dimanfaatkan juga oleh SBY untuk bertemu para petinggi negara lain yang dianggap Indonesia sebagai mitra strategis membahas hal-hal khusus.

SBY akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Jepang, Yoshihiko Noda, untuk pembicaraan di bidang ekonomi. Kemudian bertemu PM Inggris, David Cameron, sebagai sesama kepala negara yang dipercaya Sekjen PBB, untuk menghimpun pemikiran para pemimpin dunia untuk ekonomi global.
 
SBY juga merencanakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang jika terlaksana amat penting untuk menjaga hubungan baik Indonesia-Rusia.

"Pertemuan dengan Presiden Putin bukan cuma membicarakan ekonomi tapi situasi di Timur Tengah, terutama Suriah," ungkap SBY.

Presiden dan Ibu Negara bersama rombongan akan tiba di Tanah Air pada Selasa, 26 Juni. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA