Adalah kasus restitusi pajak yang kini membayangi dan menggangu partai yang mengusung restorasi dan perubahan ini. PT Bhakti Investama, salah satu anak perusahaan milik Ketua Dewan Pakar Nasdem Hary Tanoesudibjo, disebut-sebut sebagai wajib pajak yang "mempermaikan" uang pajak.
"Bila pemberitaan soal Bhakti Investama ini massif, maka citra Nasdem di mata publik akan terpuruk," kata pengamat politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 14/6).
Di saat yang sama, ungkap Adjie, citra Nasdem juga berada di ujung tanduk gara-gara menjanjikan akan membiayai calon legislatif. Publik akan semakin mempertanyakan sumber dana yang akan digunakan Partai Nasdem itu.
"Kasus pajak dan di saat yang sama ada rencana membiayai caleg bisa menjadi blunder. Dan bila nanti juga, Nasdem batal membiayai caleg, ini juga akan menjadi bumerang, sebab belum apa-apa sudah berani berbohong dan ingkar janji," demikian Adjie.
[ysa]
BERITA TERKAIT: