"Yaitu, dalam konteks pusat pendidikan pelatihan sekolah olahraga nasional (P3SON) dan rumusan anggarannya," ujar Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa, (5/6).
Lanjut Yusuf, dari 10 LHA yang diserahkan tersebut, jumlah transaksinya cukup banyak. "Kami melakukan spesifikasi, terakhir ada 23 transaksi mencurigakan menyangkut Hambalang," ungkapnya
Mengenai perkembangan kasus tersebut, Yusuf mengatakan, itu dimiliki oleh KPK. PPATK, ujar Yusuf, hanya menunggu hasil analisis.
"Saya sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin. Saya dengan pimpinan KPK intens berkomunikasi dan kami memberikan
clue-clue dari mana harus mulai melakukan penyelidikan dan cara penyelidikan dan siap mendukung untuk tindak lanjutnya. PPATK full mensupport KPK," katanya.
Untuk aliran dana Hambalang ke Banggar atau Komisi X?"Saya tidak menyebut oknum, tidak institusi, tapi ada," ungkap dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: