"Itu sebetulnya mediasi saja. Itu kan laporan tahun 2009 kalau saya waktu itu terpilih menjadi anggota dewan, tapi belum dilantik. Jadi ada adegan apa yang melukai kewibawaan parlemen," kata Eko saat dihubungi Jumat, (25/5).
Menurut Eko, tidak ada masalah bila ia tetap melawak selama tidak menyinggung suku agama ras dan antar golongan (SARA). Menurutnya, itu sah-sah saja untuk dilakukan. "Tapi ada hal-hal yang ditakuti menjatuhkan wibawa parlemen," ujarnya.
Ia pun menceritakan, sejak tahun 2010, tidak pernah tampil di TV. Kecuali sebagai juri. Bukan sebagai komedian.
"Kesimpulannya, teman-teman di BK (saya) mengapresiasi mereka. Karena bagaimanapun tugas mereka memberikan pembinaan kapada seluruh anggota dewan," ungkapnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: