Direktur LBH Jakarta, Nur Kholid mengatakan salah satunya terjadi pada penggunaan anggaran publik untuk kepentingan kampanye.
"Beberapa kandidat khususnya incumbent mendapatkan keuntungan dalam potensi menggunakan dana publik untuk kepentingan kampanye," katanya.
LBH dan ICW juga mensinyalir alokasi dana hibah yang melonjak tajam dari tahun sebelumnya adalah dana taktis untuk pemenangan incumbent dalam Pilkada DKI Jakarta. Terjadi lonjakan dana hibah sebesar Rp500 miliar dalam APBD DKI Jakarta periode 2010-2012, dimana pada tahun 2010 mencapai Rp 400 miliar, tahun 2011 mencapai Rp 800 miliar, sedangkan tahun 2012 mencapai Rp 1,3 triliun.
Meskipun belum terverifikasi secara keseluruhan, Nur Kholid yakin dana hibah ini menjadi ATM kampanye incumbent. "Ada banyak modus untuk melakukan dana hibah," imbuh Nur, seperti dikutip dari Jakartabagus.com.
Terdapat enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Salah satunya adalah pasangan incumbent, Fauzi Bowo. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: