TRAGEDI SUKHOI

Jenazah yang Lengkap Belum Bisa Dibawa Pulang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-q-rusydan-1'>MUHAMMAD Q RUSYDAN</a>
LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN
  • Rabu, 16 Mei 2012, 16:07 WIB
Jenazah yang Lengkap Belum Bisa Dibawa Pulang
ilustrasi
RMOL. Meski sudah ada jenazah korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 yang lengkap potongan tubuhnya, bukan berarti jenazah bisa dibawa pulang.

Demikian disampaikan pihak Indonesia Automatic Fingerprint Indentification System (Inafis) Bareskrim Mabes Polri, AKBP Taufik, dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (Rabu, 16/5).

"Data yang terkumpul baru data primer, sidik jari, gigi dan DNA. Untuk amannya, kami hanya mengambil dari identifikasi primer. Kami berharap Inafis bisa secepatnya mengidentifikasi," terang Taufik.

Dari 30 kantong mayat yang diterima DVI, sudah 34 jenazah korban yang teridentifikasi sidik jarinya.

"Ante mortem masih kurang lengkap karena data baru sebagian. Semoga keluarga bisa memberi ijazah asli, SIM, atau apapun yang berisi sepuluh jari karena jari dari jenazah tidak lengkap dan tidak utuh," terang Taufik.

"Ini juga menjadi kesulitan yang dihadapi oleh tim kami, kalau pembanding 10 jari itu bisa lebih cepat," ujarnya.

Keluarga korban Aditya, salah seorang yang jadi korban kecelakaan pesawat nahas Sukhoi, juga hadir di tengah konfrensi pers itu.

"Saya dapet berita jenazah Aditya sudah ditemukan" ujar kerabat Aditya, Sumardinah, sambil tersedu.

"Kalau jenazahnya baru ditemukan di TKP, mungkin belum ada disini ibu," jawab Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli, tenang.

Polri juga menyatakan siap membantu keluarga korban untuk mengurus surat keterangan yang akan disiapkan petugas jika keluarga butuh keterangan terkait benda pada jenazah yang ditemukan. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA