"Meskipun kita was-was juga karena profesionalisme (KPK) sekarang dengan yang dulu kok beda dikit," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika sambil tertawa saat dihubungi Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 2/5).
Hal itu ia tegaskan, terkait penegasan kembali Ketua KPK Abraham Samad bahwa mereka akan profesional dan memegang teguh prinsip persamaan warga negara di depan hukum. Karena faktanya, Pasek melihat lembaga anti korupsi itu berlaku diskriminasi terhadap tersangka kasus suap Wisma Atlet Angelina Sondakh.
"Kalau memang benar KPK sudah punya tahanan, kenapa tidak semua tersangka ditaruk disitu semua," ungkapnya yang merujuk pada Angie yang ditahan di rutan KPK.
Bagaimana kalau alasannya kapasitas Rutan KPKtidak cukup menampung semua tersangka?
"Ya kalau tidak muat, ya semua harus diperlakukan sama dong. Kenapa harus ada diskriminasi. Apa karena Angie ini nilai beritanya tinggi kemudian memiliki dimensi politik besar bisa memenuhi hasrat beberapa kepentingan politik sehingga ditaruh disitu. Ini kan harus jelas juga," jawabnya.
Meski begitu, posisi Demokrat tetap mendukung tindakan KPK. Tapi, tetap berharap agar diskriminasi tidak terjadi. "Meski itu kewenangan dia, tapi kami juga punya persepsi. Kalau memang mengatakan tidak ada diskriminasi, kenapa secara kasat mata kita lihat diskriminasi terjadi," gugat Pasek. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: