Tuduhan Ketua Umum Golkar itu membuat sang Ketua DPD II Golkar Banda Aceh meradang kepada bosnya dan mengajukan gugatan.
Selain itu, dia, yang mengklaim sebagai Ketua Forum DPD II Golkar se-Indonesia, itu mengeluhkan agresifitas Ical yang ngotot kesana kemari memasarkan dirinya jadi Capres. Seharusnya, bukan Ical sendiri yang selalu tampil memujui-muji dirinya sebagai capres terbaik dari Golkar.
"Apa sih kerjanya Idrus Marham. Dia itu Sekjen partai, kenapa dia tiarap saja cari selamat. Akibatnya, Ical yang selalu berantuk dengan pengeritik Golkar," kata Muntasir Hamid dalam penjelasan persnya, beberapa saat lalu.
Lebih jauh dia mempertanyakan apa sesungguhnya motivasi Idrus Marham.
"Benar enggak sih dia loyal pada Ical ? Mengapa di era Ical sebagai Ketua Umum hanya foto Ical sendiri saja yang dipasang di baliho, spanduk dan iklan sebagai representatif partai," tanya dia lagi.
Kepemimpinan di Golkar, lanjutnya, sesuai AD/ART bersifat kolektif dan kolegial, tidak sama dengan perusahaan pribadi.
"Kok, Idrus Marham diam saja membiarkan pelanggaran ini terjadi," gugatnya.
Menurut Muntasir, di era Jusuf Kalla (2004 -2009) foto-foto pengurus inti selalu dipasang dalam baliho atau spanduk, seperti Surya Paloh (Wanhat), Agung Laksono (Waketum), Seomarsono (Sekjen) dan Adai (Bendahara Umum). Kini, Muntasir Hamid akan menggugat Ical melalui jalur hukum sehubungan dengan penghinaan Ical yang menuduh dirinya "habis minum". Anggota Ical Crisis Center, Iwan Pribadi, menyatakan siap memfasilitasi gugatan
[ald]
BERITA TERKAIT: